Kamera Pengawas

Kamis, 04 Desember 2014

Makalah Pemilihan Unggas dan Hasil Olahanya

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Dalam menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Karena itu ucapan terima kasih saya sampaikan kepada dosen pembimbing atas dukungannya, orang-orang terdekat atas pengertiannya, dan pihak-pihak lain yang telah membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dimana sebagai manusia biasa tidak pernah luput dari kekhilafan seperti pepatah yang mengatakan “tiada gading yang tak retak, dan tak ada mawar yang tak berduri”, maka saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Dan penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.



                                                                           Padang, September 2014

                                                                                      Penulis


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Unggas adalah salah satu ternak yang diharapkan mampu untuk mencukupi kebutuhan protein di Indonesia karena harganya yang relative murah dan juga menggandung zat gizi yang lengkap dalam pemenuhan gizi masyarakat.
            Daging unggas merupakan merupakan sumber protein hewani yang baik karena mengandung asam amino essensial yang lengkap denga perbandingan yang cukup.
            Konsumsi daging unggas akan menghasilkan kalori yang rendah jika dibandingkan dengan nilai kalori dari daging sapi. Oleh karena itu daging unggas dapat dipakai sebagai pilihan bahan makanan yang baik untuk menggatur berat badan, penyembuh bagi orang-orang yang sakit dan orang tua yang tidak aktif bekerja lagi.

B. Rumusan Masalah
     Adapun rumusan maalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1.      Bagaimana pemilihan unggas dan hasil olahannya berdasarkan standar mutu?

C. Tujuan Penulisan
     Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Mampu menentukan mutu unggas dan olahannya

D. Manfaat Penulisan
     Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Memberikan informasi mengenai standar mutu unggas dan hasil olahnnya.  


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Unggas
            Unggas adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang dimanfaatkan untuk daging dan telurnya. Umumnya berupakan bagian dari ordo Galliforme (seperti ayam dan kalkun) dan Anseriformes (seperi bebek).
            Pengertian lain juga menyebutkan bahwa unggas adalah hewan bersayap, berkaki dua, berparuh dan berbulu, yang mencakupi segala jenis burung, dapat dipelihara dan diternakkan sebagai penghasil pangan (daging dan telur).

B. Jenis Unggas
    1.      Ayam
            Berdasarkan aspek pemuliannya terdapat tiga jenis klasifikasi ayam penghasil daging, yaitu:
a.    Ayam Kampung
Ayam kampong adalah jenis ayam yang tidak mengalami usaha pemuliaan. Berat badan rata-rata ayam yang sudah siap untuk dipotong adalah yang berumur sekitar dua tahun, dengan berat badan sekitar 2,5 kg untuk ayam betina dan sekitar 3-3,25 kg untuk ayam jantan.

b.    Ayam Ras
        Ayam ras adalah jenis ayam yang telah mengalami upaya pemuliaan, sehingga merupakan ayam pedaging yang unggul.
        Ayam pedaging bias any adipotong pada umur sekitar 6 minggu dengan berat sekitar 1,33 kg per ekor. Pemilihan pemotongan ayam pedaging pada saat beratnya masih disebabkan oleh pilihan konsumen yang cenderung membeli karkas utuh yang tidak terlalu besar, selain itu juga karena dagingnya cukup lunak, lemak belum banyak serta tulangnya belum begitu keras.
c.       Ayam Cull
        Ayam cull adalah ayam yang sebenarnya bukan tipe pedaging, tetapi di jadikan pedaging sebagai ayam penghasil daging dengan alas an tertentu. Mutu daging ayam cull umunny lebih rendah dari ayam ras karena sudah tua.
    2.      Itik
                  Itik dikenal sebagai jenis kedua penghasil daging sesudah ayam. Ciri fisik ternak itik adalah bentuk tubuhnya langsing dengan langkah tegap. Tinggi tubuh berkisar antara 45-50 cm, dengan berat badan rata-rata 1,2-1,4 kg/ekor untuk itik berumur 2 tahun.

C. Fungsi Unggas
   1.      Sumber protein
2       Di dalam unggas terdapat Carnocyn berperan penting dalam daya inggat seseorang.
- -  Meningkatkan kekebalan tubuh, menggurangi dan mencegah kerusakan sel oleh amiloid beta
3.      Meningkatkan metabolisme dan kesigapan mental melalui stimulasi fungsi otak
4.      Sebagai sumber penghasilan
5.      Sebagai bahan baku industry

D. Karsan dan Komponennya
Karsan adalah bagian dari unggas tanpa darah, bulu, kepala, kaki, dan organ dalam. Karkas
terdiri dari beberapa komponen yaitu otot, tulang, lemak, dan kulit.
    1.      Tahap-tahap Mendapatkan karkas
a.    Inspeksi Ante Mortem
        Inspeksi Ante Mortem pada ayam hidup bertujuan untuk memeriksa kesehatan ayam. Hanya Ayam yang benar-benar sehat yang di potong. Ayamhidung yang umun untuk dipotong berumur antara 5-7 minggu dengan berat sekitar 1,7-2 kg/ekor.
b.      Penyembelihan
        Ada beberapa cara penyembelihan, mulai dari cara pemenggalan leher yang sederhana sampai metode kosher yang dimodifikasi cara modern. Cara kosher dengan memotong pembuluh darah, jalan makanan dan jalan nafas. Sedangkan cara Modified kosher dengan memotong hanya pembuhuh darah.
c.       Penuntasan Darah
        Penuntasan darah harus dilakukan dengan sempurna karena dapat memengaruhu mutu daging unggas. Penuntasan darah yang kurang sempurna menyebabkan karkas akan berwarnan merah di bagian leher, bahu, sayap dan pori-pori kulit, yang bila disimpan lama akan terjadi perubahan warna. Penuntsan darah pada pemotongan unggas yang modern dilakukan dengan cara menggantung unggas yang akan dipotong.
d.      Penyeduhan
        Penyeduhan dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan proses pencabutan bulu pada tahap berikutnya. Pada umumnya suhu air perendam yang digunakan sekitar 54,5 C selama 60-120
e.       Pencabutan Bulu
        Tahap pencabutan bulu meliputi penghilanggan bulu-bulu yang berukuran besa, bulu-bulu halus, dan bulu-bulu seperti rambut.
f.       Dressing
        Tahap dressing meliputi pemotongan kaki, pengambilan jeroan dan pencucuian.

    2.      Komponen karkas
a.       Otot
     Bagian terbesar otot terdapat pada bagian dada, sehingga besarnya dada dijadikan ukuran untuk membandingkan kualitas daging pada broiler.
b.      Lemak
     Lemak mempunyai tiga tipe, yaitu (1) lemak bawah kulit (subkutan),(2) lamak perut bagian bawah (abdominal) dan (3) lemak dalam otot (intramuscular).
c.    Tulang
     Tualng unggas cukup ringan, tetapi kuat dan kompak, karena menggandung garam kalsium yang sangat padat.
d.      Kulit
     Kulit unggas relative tipis dibandingkan dengan kulit mamalia.

E. Starndar Mutu Unggas
1.      Daging berasal dari unggas yang masih muda
2.      Tulang dada mudah ditekan
3.      Bulu-bulu tidak dalam, jika membeli unggas hidup , sisik pada kaki masih lunak
4.      Keadaan fisik ungga utuh
5.      Warna kulit dan daging kemerahan
6.      Khusus unggas air selaput jari-jarinya mudah dirobek

F. Pengkelasan Mutu Unggas
            Unggas dapat di klasifikasikan menjadi beberapa kelas mutu. Pengkelasan mutu unggas didasarkan pada kesehatan, keadaan bulu, penampakan, peletakkan daging, lemak, dan cacat.          Unggas dapat di klasifikasikan menjadi 3 kelas mutu Yaitu mutu A, mutu B, dan mutu C.
Faktor
Mutu A
Mutu B
Mutu C
Kesehatan dan kekuatan
Sehat, kuat, mata cerah
Sehat dan kuat
Kurang kuat
Bulu
Lemat dna mengkilat
Lebat
Kurang lebat pada bagian punggung
Penampakan
Tulang dada
Normal melengkung 1/8 inci
Normal
Sedikit bengkok
Abnormla
Bengkok
Punggung
Kaki dan sayap

Peletakkan daging
Normal


Gemuk, dada agak panjang dan lebat.
Agak bengkok,  normal sedikit

Gemuk
Bengkok menyinpang


Kurus, dada sempit
Lemak
Banyak terdapat di bawah kulit
Sedang
Sedikit pada punggung dan paha
Cacat
Tulang patah
Memar
Sedikit
Tidak ada
Sedikit pada kulit
Sedikit bersisik
Sedang
Tidak ada
Sedang
Bersisik sedang
Banyak
Tidak ada
Tidak ada batasan
Bersisik

G. Pengkelasan Mutu Karkas Unggas
            Pengkelasan mutu karkas unggas didasarkan pada factor penampakan, pelatakan daging, lemak, sisa-sisa bulu dan cacat. Berat karkas juga dapat di masukkan sebagai factor mutu untuk menjamin keseragaman.
            Karkas ayam dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelas mutu yaitu, A, B dan C.
No.
Faktor
Mutu A
Mutu B
Mutu C
1.
Penampakan
Tulang dada
Punggung
Kaki dan sayap
Normal
Sedikit melengkung
Normal
Normal
Agak menyimpang
Agak bengkok
Agak bengkok
Agak menyimpang
Abnormal
Bengkok
Bengkok
Menyimpang
2.
Peletakan daging
Gemuk, dada agak panjang dan membulat
Sedang
Kurus
3.
Lemak
Banyak terutama pada dada
Sedang, pada dada dan kaki (di bawah kulit)
Sedikit, pada seluruh bagian karkas
4.
Bulu Halus
Tidak ada
Sedikit
Agak banyak

H. Klasifikasi Mutu Karkas
            Klasifikasi mutu unggas didasarkan pada, spesies, jenis kelamin dan umur, yaitu factor-faktor yang dapat memepengaruhu mutu.
            Jenis kelamin unggas dapat memperngaruhi cita rasa, keempukan, juiceness, dan pemasakan. Umur unggas juga dapat mempengarauhi metode pemasakan dan mutu organoleptik.

I. Kandungan Gizi Unggas
    1.      Ayam
            100 gram daging ayam menggandung 74 % air, 22% protein, 13 mg kalsium, 190 ml fosfor, dan 1,5 mg besi, vitamin B sekitar 30 IU. Daging ayam kaya vitamin A. Selain itu daging ayam juga menggandung vitamin C dan E. Selain lemah kadar lemaknya, lemaknya juga termasuk asam lemak tak jenuh, sehingga ayam merupakan makanan berprotein paling ideal.
            Komposisi kimia daging ayam per 100 gram
No.
Zat Gizi
Jumlah
1.
Air
74,8 %
2.
Protein
43,1 %
3.
Lemak
2,5
4.
Abu
1,1
5.
Bagian tak terpakai
41,6

    2.      Bebek
            Daging bebek atau itik umunyan mempunyai tekstur warna agak gelap jika dibandingkan dengan daging ayam sebelum maupun sesedah di nasak.
            Kandungan gizi daging itik adalah:
No.
Zat Gizi
Jumlah
1.
Kalori
129 kal
2.
Protein
 20 gram
3.
Lemak
5 gram
4.
Besi
2 mg
5.
Vitamin B
100 IU

J. Hasil Olahan Unggas
1.      Sosis Ayam
            Ketentuan mutu berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3820-1995) adalah: kadar air maksimal 67 persen, abu maksimal 3 persen, lemak maksimal 25 persen, dan karbohidart maksimal 8 persen. Kenyataannya, banyak sosis di pasaran yang memiliki komposisi gizi di bawah standar yang telah ditetapkan. Hal tersebut menunjukkan pemakaian jumlah daging kurang atau penggunaan bahan tidak sesuai komposisi standar sosis.
2.      Nugget Ayam
            Komposisi bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan nugget ayam meliputi: daging 80%, air 6%, susu skirm 6%,, tepung tapioca 6%, garam 0,9%, STTP 0,3%, pala 0,2%, lada 0,3%, ketumbar 0,4%, vetsin 0,1 %.
3.      Abon Bebek
            Daging bebek yang sudah dipisahkan dari tulangnya, kemudian dihaluskan dan diberi bumbu seperti bawang putih, bawang merah, gula, dan santan untuk menambah rasa gurihnya. Kemudian daging bebek digoreng hingga kering kecoklatan.

K. Pemilihan Bahan Hasil Olahan Pangan Berdasarkan Standar Mutu
1 1.      Ayam
·      Tips Memilih Ayam Hidup
Ayam Sehat: Matanya bening, kepala dan badannya tegak, lincah bergerak.
Ayam Sakit: Matanya bisanya tertutup, kepelanya tertunduk, dan hamper selalu duduk.
·      Tips Memilih Ayam Potong
Ayam Sehat: Kulitnya terang, aromanya tidak anyir dan dagingnya tidak berbau.
Ayam Tiren atau Sakit: Karkasnya akan berbau tajam,mungkin ada bercak biru atau kemerahan di beberapa bagian tubuhnya.
Dalam memilih daging ayam biasa, agar di perhatikan:
·      Warna daging putih kekuningan
·      Warna lemak putih kekuningan dan merata dibagian bawah kulit
·      Bau segar dan tidak berbau asing
·      Tidak ada tanda-tanda memar

   2.      Bebek/Itik
Cara memilih daging bebek yang baik yaitu,
Jangan pilih daging bebek jika kulit dan dagingnya berwarna kebiruan bahkan agak hijau dan aromanya kurang sedap, hal itu menandakan bahwa kondisi daging bebek sudah tidak layak lagi untuk disantap. Daging bebek lebih terliat dan basah, tapi rasanya gurihdibandingkan dengan daging unggas  lain. Daging bebek memiliki aroma yang lebih amis, sehingga penanganannya lebih rumit dari daging ayam. Terutama untuk mengempukkan dagingnya yang liat serta menghilangkan aroma amis yang menyenggat, dibutuhkan waktu dan pengalaman memasak.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
     Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1.      Unggas adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang memiliki kandungan protein yang tinggi.

B. Saran
     Saran yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah:
1.      Diharapkan mampu untuk memilih unggas dan hasil olahannya berdasarkan standar mutu.